Apa itu Lontong Balap Surabaya?
Lontong balap adalah makanan khas dari Surabaya, Jawa Timur, yang dalam porsinya, terdiri dari beberapa potong lontong, taoge rebus, irisan atau potongan tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dan sambal.
Baru membayangkan saja, sudah muncul selera dan rasa ingin mencicipinya ya.
Lontong balap biasanya dijual dalam porsi mangkuk atau piring, yang di dalamnya terdapat lontong yang diiris-iris, lalu di atas irisan lontong diberi irisan tahu goreng serta remasan beberapa biji lentho, lalu di atasnya dilapisi kecambah rebus yang setengah matang.
Porsi kecambah ini biasanya paling banyak dalam lontong balap.
Dan setelah semua tertata di sajian, selanjutnya disiram dengan kuah gurih yang menggugah rasa.
Untuk menambah selera, biasanya disiapkan pula sambal dan kecap yang bisa ditambahkan sesuai selera pembeli.
Tidak lupa juga, ditemani beberapa tusuk sate kerang yang menambah kenikmatannya.
Siapa yang tidak mengenal kuliner lontong balap, makanan khas Surabaya ini banyak diminati oleh warga Surabaya juga masyarakat luar kota. Lontong balap pun memiliki sejarah hingga menjadi makanan khas Kota Surabaya.
Sejarah Asal Mula Lontong Balap Surabaya
Adapun sejarah asal mula lontong balap Surabaya ini, dimulai dari di awal kemunculannya, dahulu kalah, makanan ini dijual dalam wadah kemaron besar, yang terbuat dari tanah liat yang dibakar atau yang biasa disebut tembikar.
Cara penjualannya pun, dengan cara dipikul keliling kota, sambil menawarkan jualannya.
Karena wadahnya memang berat, dan juga para penjualnya saling berebut pembeli baik di perjalanan maupun di pasar (pos terakhir para penjual berada di pasar Wonokromo), maka para penjual lontong balap ini berjalan dengan cepat bahkan setengah berlari.
Dari cara jalannya tersebutlah, kemudian para penjual ini seolah berpacu atau saling balap / balapan dalam bahasa Jawa.
Hingga akhirnya terkenal dengan nama lontong balap hingga sekarang.
Di zaman dahulu, para penjual lontong balap ini, lebih banyak berasal dari Kampung Kutisari dan Kendangsari, yang sekarang berada di wilayah Surabaya Selatan.
Karenanya, beberapa sumber mengatakan, bahwa makanan ini awalnya berasal dari daerah Kutisari.
Hal ini didukung juga karena wilayah Kutisari dan Kendang Sari dekat dengan pasar Wonokromo.
Perkembangan Lontong Balap Surabaya
Dalam perkembangannya, lontong balap Surabaya ini akhirnya menyesuaikan perubahan zaman, dimulai dengan wadah jualannya yang semula terbuat dari wadah tanah liat yang berat, diganti dengan panci alumunium, sehingga lebih ringan dipikul.
Selanjutnya, lontong balap bergeser dari yang dijual berkeliling, lalu mulai dijual di warung-warung makan, bahkan kini hingga masuk ke restoran-restoran terkenal.
Awalnya lontong balap ini lebih terkenal di pasar Wonokromo yang sekarang menjadi DTC Surabaya, dan banyak yang menyebutnya lontong balap Wonokromo.
Hingga kini, kita bisa menemukan banyak penjual lontong balap yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya, sebuat saja di beberapa titik seperti Jalan Kranggan, Wonokromo, hingga di berbagai sentra Kuliner yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya.
Dan tak perlu khawatir, harga lontong balap Surabaya ini sangat terjangkau kok, dimulai dari kisaran Rp. 10.000,- untuk setiap porsinya.
Penutup
Lontong balap Surabaya merupakan makanan khas Surabaya yang tidak boleh di-skip untuk mencobanya, karena makanan ini merupakan salah satu makanan enak di Surabaya.
Sejarahnya pun unik, namun dalam perkembangannya, tidak mengubah banyak bentuk dan rasa lontong balap asli dari zaman dulu.
Jadi, pastikan mencoba lontong balap Surabaya ini ya.
Sumber:
Sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Lontong_balap diakses 30 Desember 2022
- https://surabaya.go.id/id/berita/50192/begini-asal-usul-lontong-balap diakses 30 Desember 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar